Hari berganti hari, minggu dan bulan juga ikut berganti. Asti dan Gilang sekarang tidak hanya sekedar berteman, tetapi status mereka sekarang sudah berpacaran.
Dua bulan yang lalu, satu bulan setelah perkenalan mereka di Supermart (baca Part I), Gilang memberanikan diri untuk “menembak” Asti yang menurutnya baik, cantik dan sangat perhatian terhadap dirinya.
Dia merasa Asti cocok untuk menjadi pendampingnya, walaupun sekarang baru memasuki tahap untuk pacaran. Tapi setidaknya sedikit mendekati untuk lebih kedepannya.“Pucuk Dicinta Ulam Pun Tiba”. Bak kata pepatah “Kecil tapak tangan, nyiru kami tadahkan”. Begitu juga yang dilakukan Asti.
Sejak awal bertemu di supermart (baca part II), Asti sudah mulai tertarik dengan kepribadian Gilang yang sangat ramah dan ternyata asik juga untuk diajak ngobrol. Itu yang memberi nilai “plus” dalam penilaian Asti kepada Gilang.
Disaat Gilang mulai mengungkapkan isi hatinya kepada Asti, Asti sudah mempersiapkan segala jawaban atas pertanyaan dan pernyataan cintanya. Yang pasti Asti akan menerima Gilang apa adanya, sebagaimana Gilang juga harus menerima Asti apa adanya, menerima segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Asti.
Asti sempat menanyakan soal kesetiaan, karena dia takut kejadian yang menimpanya beberapa tahun silam akan terulang kembali di kehidupan asmaranya. Gilang berjanji untuk menjaga cinta suci mereka. Jika perlu sampai ke pelaminan.
Mereka sekarang sudah mulai saling memperkenalkan pasangan kepada keluarganya masing-masing. Dan kedua keluarga yang berbahagia itu juga merestui hubungan mereka. Bahkan mereka juga sudah menyusun rencana untuk “berbesan” dan akan menikahkan putra dan putri mereka jika Asti sudah menyelesaikan kuliah S1-nya. Karena sekarang Asti sedang menjalani kuliah di semester akhir dan sebentar lagi akan menyusun Skripsi sebagai tugas akhir untuk kuliah yang telah dijalaninya selama ini.
= THE END =
Note : Untuk dialog dalam rangka “nembak” Asti yang dilakukan Gilang tidak dapat penulis cantumkan, karena keterbatasan penulis dalam hal ini. Karena “background” penulis pada dasarnya adalah type orang yang sistem pacarannya “ikut arus”, tidak pernah ada acara tembak-tembakan apalagi bom-boman. Mending Bom Bunuh Diri. *sama juga kan? Hahaha..
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih buat pembaca yang telah sudi meluangkan waktu untuk membaca tulisan reot milikku ini. *rumah kalleee
Semoga bermanfaat buat pasangan-pasangan yang baru jadian, atau bagi yang ingin dan sedang mencari pasangan.
Tunggu kisah yang lainnya ya..!!
Terima Kasih..
2 komentar sudah masuk. Silahkan komentari lagi...
Keren ceritanya sis,
Jdiin novel aja hehehe
=> Abi Says Something :
Makasih. Tapi ini baru cerpen biasa kok.. :)
Komentar disini ya
Terima kasih untuk tidak memberi Komentar yang berbentuk SPAM