CINTA ITU (Part I)

Cinta memang sesuatu yang sering dan tiada habisnya untuk diceritakan. Berbagai kisah suka dan duka yang dapat dirasakan dengan adanya cinta. Cinta juga datang tanpa di duga. Cinta datang dengan tiba-tiba, tanpa paksaan, tanpa direkayasa. Kata “Cinta” merupakan sesuatu yang sangat lumrah, namun masih banyak yang mengabaikan cinta dan tidak menghargai cinta sehingga cinta itu juga yang akan hancurkan dia.

Namun tidak semua orang yang memperlakukan cinta sekejam itu. Ada yang meng-agung-kan cinta dengan sangat mengagumkan. Cinta bukan suatu permainan. Cinta juga bukan untuk disakiti. Namun Cinta itu istimewa. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat memaknai “Cinta” berdasarkan pengalaman cinta mereka masing-masing.

Disini penulis ingin berbagi kisah Cinta antara seorang gadis bersama seorang pemuda. Mereka saling mencintai. Tapi maaf, dalam kisah ini jangan disamakan dengan kehidupan pribadi penulis. Walau disini cerita hanya fiktif belaka, namun semoga mendapat hikmah dan manfaat bagi yang membacanya. Dan maaf juga sebelumnya jika ada kesamaan nama, karakter dan sifat di dalam cerita ini. Cerita ini hanya fiktif belaka sesuai dengan apa yang tersirat didalam pikiran penulis saat ini. SELAMAT MEMBACA..!!

** CINTA ITU**

Asti adalah seorang gadis yang memiliki sifat periang, murah senyum dan selalu tersenyum setiap kali bertemu siapa saja yang dia temui. Dia anak yang supel, mudah bergaul, easy going and easy looking banget deh. Walau kadang cerewet minta ampun, maklum sebagai seorang gadis, harap dimaklumi.

Namun agak disayangkan, dia agak pemalu kalau bicara soal cowok atau yang biasa disebut pacar. Tidak tau kenapa, untuk hal ini Asti menutup rapat hatinya untuk berbicara soal asmaranya.

Mungkin karena sebelumnya dia pernah mengalami patah hati dengan seorang pemuda yang telah tega mengkhianati cinta tulus yang telah diberikan Asti kepadanya. Pacarnya menikah dengan gadis lain yang juga merupakan sahabat dekatnya, yang sudah dianggap saudara sendiri oleh Asti.

Selingkuh itu indah selagi tidak ada yang tau ^^

“Cinta Pertama Dibawa Mati”. Untung saja latar belakang pendidikan dan iman Asti masih cukup kuat untuk melawan dan menjalani hari-harinya bersama masalah tersebut. Kasian banget Asti. Padahal dia cantik. Kenapa pacarnya tega mengkhianatinya? Mungkin ini semua bisa dibalikkan lagi kepada Yang Diatas, karena jodoh, rejeki, ajal, semua Dia yang ngatur. Semoga ada hikmah dibalik semua ini.

Setelah kejadian menyedihkan tersebut, Asti agak sedikit menutup diri untuk masalah asmara dan cintanya. Karena dia takut kisah yang menimpanya beberapa tahun silam akan terulang kembali. Dia takut untuk kehilangan orang yang disayanginya untuk yang kedua, atau mungkin untuk yang kesekian kalinya.

Seiring berjalannya waktu, lambat laun akhirnya Asti dapat melupakan pacar pertamanya. Sulit memang sulit. Sakit memang sakit. Tapi yaaach yang namanya hidup, tidak mungkin cuma mengingat masa lalu. Kita harus bisa melihat dan melangkah maju kedepan. Karena kehidupan kita bukan berdasarkan dari masa lalu, namun masa depan merupakan suatu kesuksesan yang akan kita raih. Say Goodbye For First Love..!!

Bukan Pelaku Sebenarnya

***

Gilang adalah seorang pemuda yang juga merupakan salah satu karyawan disebuah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pelayanan jasa. Dia tampan, tinggi, putih, pokoknya perfect banget deh bagi cewek-cewek yang melihatnya. Karena wajahnya yang manis dan “baby face” itu yang membuat para cewek enggan untuk mengalihkan pandangan mereka.

Gak jelas dari mana arah datangnya pelaku
 

Suatu siang Asti bersama sepeda motornya mengantri bensin yang lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. Walaupun dekat, tapi tetap aja ngantri, maklum di negara ini untuk tradisi ngantri emang udah dibudayakan, walau sepanjang apapun antrian tersebut.

Tiba-tiba seorang cowok datang dengan sedikit melaju, dilihat dari cara ngerem nya yang mendadak banget. Tanpa permisi cowok itu langsung masuk dan “nyerobot” memotong antrian di depan Asti. Asti kesal dan marah-marah saat itu juga kepada cowok tersebut. Udah gerah, panas, antrian panjang. Eh, seenaknya aja tuh orang nyerobot. (Langsung datang menghampiri cowok tersebut) 

Asti        :    Mas, pernah sekolah gak sih? Gak tau aturan banget 

Gilang    :    Maaf mbak, saya buru-buru 

Asti       :    Iya, semua yang ada disini juga mau cepat. Siapa juga yang mau lama-lama disini. Udah panas, gerah, gak banget deh

Gilang  :    Iya saya tau mbak, tapi tadi barusan saya habis ditelpon atasan, saya disuruh secepatnya datang ke kantor, karena ini menentukan karir saya dan juga masa depan perusahaan. Sedangkan bensin saya udah sekarat. Makanya saya buru-buru datang kesini. 

Asti        :   (sempat melirik sepeda motor milik cowok tersebut) 

Tapi kami disini udah mengantri dari tadi mas. Tolong saling menghargai jika anda juga ingin dihargai. 

Gilang   :  (dengan wajah sedikit merasa bersalah) Ya udah, saya mengalah saja. Saya mau nelpon atasan saya dulu soal keterlambatan ini. Saya minta maaf sama mbak dan juga dengan yang lainnya akibat kekhilafan saya ini. Maafkan saya ya.. 

(sambil mengeluarkan BB dari saku celananya) 

Asti       :  Nah, gitu donk mas. Itu baru namanya cowok sejati. Masa’ cewek secantik dan semanis saya ini juga dilawan? 

(tapi kalimat dari ucapan terakhir gak Asti ucapkan. Takut tar dia marah atau Asti yang malu)

Pertamina yang aman, nyaman dan tentram

Akhirnya Gilang memutarkan sepeda motornya ke antrian paling belakang. Antrian yang tadinya sempat berantakan karena menyaksikan pertengkaran mereka, kini sudah tersusun rapi kembali. Dan “Si Dia” hanya tersenyum-senyum saat Asti memandangnya ke belakang. Asti juga tersenyum, senyum manis yang selalu bersamanya selama ini.

>>> to be continue          

9 komentar sudah masuk. Silahkan komentari lagi...
Komentari

Posted in: CERPEN