08 September 2011

Kehadiranmu Kan Selalu Dikenang

Ini Sebuah Penggalan Kisah Seorang Teman yang Tanpa Disengaja telah menghilang dari kehidupan kami semua, walaupun bukan untuk selamanya ( Mati / Wafat / Meninggal ), namun kepergiannya meninggalkan kesedihan yang tidak bisa diungkapkan hanya dengan Perkataan " Selamat Tinggal", " Selamat Tinggal Saudaraku".
Kami disini akan selalu merindukan dan mengenangmu sebagai sosok yang humoris.

Awal Kisah Pertemuan :
Sekitar 3 bulan yang lalu, kamu mulai bergabung sebagai seorang karyawan di tempat aku bekerja. Kita memang beda bagian, tapi yang pasti kita satu perusahaan, dan satu kantor.

Pertama kali ketemu pada hari pertama kamu masuk kerja, aku tidak tau namamu siapa, dan setiap ada keperluan aku panggil kamu dengan panggilan "Abang" ( Karena kamu adalah seorang cowok, gak mungkin aku manggil kamu om apalagi tante ) ^^

Pada saat itu kamu terlihat pendiam, pemalu dan tidak banyak basa basi. Bahkan untuk diajak ngobrol bareng teman yang lain aja sepertinya kamu malu. Jadi heran. Kenapa? Malu atau emang gak mau gabung?

Hari demi hari tlah terlewati, dan setelah ku ketahui namamu (maaf untuk tidak disebutkan nama sebenarnya), ternyata kamu orangnya humoris, dewasa namun terkadang sedikit cengeng kalo bicara soal cewek, pacar, de es be (yang pasti gak ada cerita soal nenek2).

Kamu banyak curhat tentang pacar, teman, keluarga de el el kepadaku. Aku anggap kamu seperti adikku sendiri. Karena kebetulan aku juga punya adik cowok yang seumuran dengan kamu, cuma beda 2-3 tahun dari usiaku. (Usiaku sekarang 17 tahun>>>>>Keatas...) Hahahaha. Benar2 awet muda..
Kamu suka gangguin teman2 yang lain, kadang kamu ngeselin, kadang kamu marah2, tapi itu lumrah. Tapi kita semua sama kok. Kuat Kita Bersinar. Hahaha..

Tapi sekarang itu hanya tinggal kenangan. Kini kamu pergi tanpa permisi. Tinggalkan kami yang yang sudah menganggap kamu sebagai saudara kami. Kita berteman tidak hanya sebatas sebagai teman kerja saja, tetapi sudah sebagai keluarga besar di tempat kita bekerja.

Kini kau telah mendekam di balik jeruji besi, yang memisahkan kamu dengan dunia luar. Sungguh hati ini tidak tega melihat dan mendengar kabar tentang dirimu. Ingin kami membantu, tapi apa kan daya, kami tidak mampu. Yang mampu kami lakukan hanya berdoa semoga hukuman atas dirimu bisa lebih ringan dan tidak memakan waktu yang terlalu lama. Semua demi masa depanmu. Apapun kesalahan yang telah kamu lakukan, kami tetap teman, sahabat dan saudara yang selalu menyayangimu. Semoga kamu juga gak akan melupakan kami semua. gak akan melupakan kebersamaan yang telah kita lalui bersama-sama. Pahit-manis, suka-duka yang di lalui saat bekerja.

Aku udah gak bisa berucap lagi. Kadang ingin meneteskan air mata ketika mengingat dan membayangkanmu di balik jeruji besi yang begitu panas ops salah, begitu dingin maksudnya, sangat sangat sangat dingin, sementara yang lain tidur dengan nyaman, dengan selimut dan tempat tidur yang empuk, kau hanya bealaskan lantai yang begitu dingin, tembok tebal, dan pagar alias jeruji yang tidak bisa dipotong jika menggunakan pisau dapur (Halaaahhh)
Palamu peyang????

Selamat Berpisah Teman..
Semoga kau tenang, sabar dan tabah menjalani hari-harimu disana..
Kami disini selalu mendoakanmu..
Jangan Menyerah untuk menjalani hidup ini..
Keep Smile for Anything..!!

5 komentar sudah masuk. Silahkan komentari lagi...
Komentari
September 13, 2011 at 1:07 AM

sebuah kenangan yang mengharukan..nice share post, semoga semua berakhir dengan kebaikan..salam

September 13, 2011 at 1:53 AM
Anonymous
September 21, 2011 at 7:24 PM

padahal air mata ku hampir keluar baceny..
sekali bace makin akhir, jd masuk agx air mateku

September 21, 2011 at 8:13 PM

Komentar disini ya

Terima kasih untuk tidak memberi Komentar yang berbentuk SPAM